Goodnight Electric Beraksi Lag

Electroduce Yourself - nama inilah yang diusung oleh Goodnight Electric untuk album kedua mereka. Jadi buat loe penggemar setia mereka boleh bersenang hati karena setelah tiga tahun sejak perilisan album pertama mereka ‘Love and Turbo Action’ kini trio dance group ini kini balik lagi dan siap meramaikan permusikan indie tanah air.

Rabu 21 mei

aret 2007, Embassy Jakarta dipadati oleh good friends (panggilan pendengar setia Goodnight Eletric) yang sudah nungguin penampilan Goodnight Electric sejak jam 6 sore. Setelah press conference yang dipandu oleh David Tarigan, acara dilanjutkan dengan opening act dari PolyPony. Menjelang penampilan Goodnight Electric, ruangan di Embassy terasa semakin padat, kira-kira 200 good friends sudah ngumpul di ruangan yang terletak di Taman Ria Senayan tersebut.

Untuk menghibur goodfriends selama GE nyiapin alat-alat, di layar diputar video yang berisi testimonial dan pendapat beberapa good friends soal musik GE. Ada yang bilang kalau musik GE itu unik dan pintar. Ada juga yang sharing pengalaman musik GE punya kenangan tersendiri. Akhirnya sekitar pukul 7.30 GE pun naik panggung dan langsung sukses bikin goodfriends bergoyang. Acara malam itu benar-benar seru dan penuh sesak. GE sendiri membawakan sekitar 10 lagu dari album terbaru mereka.

Di album kedua ini, GE yang terdiri dari Henry Foundation (voice,programmer), Bondi Goodboy (synthesizer,voice) dan Oomleo (synthesizer,voice) masih tetap setia kok sama synthesizer dan komputer buat nyampurin musik musik mereka. Bedanya, kali ini Bondi dan Oomleo ikutan terlibat penuh barengan sama Henry buat nyiptain musik. Untuk klip single pertamanya ‘Laser Gun Electroboy’ udah bisa loe tongkrongin di layar kaca mulai bukan Maret ini.

Buat loe yang pensaran sama trio dance group ini, Electroduce Yourself yang terdiri dari 12 lagu

READ MORE -

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS







band new wave asal Jakarta, The Upstairs memberikan mini album (EP) gratis. Album tersebut berisi enam lagu dan bisa diunduh (download) secara via internet.

EP yang diberi nama Ku Nobatkan Jadi Fantasi ini sebenarnya sudah bisa diunduh secara eksklusif pada tanggal 17 Agustus 2008 tepat pada pukul 10:00 WIB. Album ini dilepas secara cuma-cuma lewat website asal Yogyakarta bernama Yes No Wave Music, www.yesnowave.com.

Enam lagu tersebut adalah "Ku Nobatkan Jadi Fantasi," "Dansa Akhir Pekan (2008)," "Alexander Graham Bell," "Televisi," "Terekam (Tak Pernah Mati) (Live)," dan "Lompat (Live Accoustic Set). Bagi yang sempat datang ke perayaan Jakarta Rock Parade, beberapa lagu ini, termasuk "Ku Nobatkan Jadi Fantasi," sempat dimainkan di sana.

"Ini adalah bentuk terimakasih kami kepada teman-teman Modern Darlings yang telah mendukung The Upstairs sejak hari pertama hingga saat ini," jelas Jimi Multhazam, vokalis The Upstairs. "Selain `Ku Nobatkan Jadi Fantasi`, album mini ini juga berisi lagu-lagu yang mulai kami mainkan kembali belakangan ini. Jadi seperti kolaborasi antara suasana baru dan nostalgia."

Rencananya setelah merilis EP Ku Nobatkan Jadi Fantasi, band yang dimotori oleh Multhazam (vocals), Kubil Idris (guitar), Beni Adhiantoro (drums), Alfi Chaniago (bass & keyboards), dan Dian Maryana (backing vocal) akan merilis album penuh (LP) berisi 12 lagu baru dengan nama Magnet! Magnet! Kabar terakhir menyebutkan, album ini akan dilepas pasca Hari Raya Idul Fitri. Album ketiga ini nantinya hanya akan dirilis dalam bentuk CD, kaset, dan RBT.

Musik gratis dan hak cipta

Walau di distribusikan secara gratis via internet bukan berarti ke enam lagu The Upstairs tidak mendapatkan perlindungan hak cipta. EP Ku Nobatkan Jadi Fantasi menerima lisensi di bawah Creative Commons License dengan jenis "Attributions- Noncommercial- Share Alike."


ni artinya para pengguna (pengunduh) dibebaskan untuk mengopi, menyebarluaskan, menyiarkan bahkan me-remix lagu-lagu tersebut. Namun syaratnya, hal itu tidak dilakukan untuk mencari keuntungan.

Bicara soal Yes No Wave Music, nama ini merupakan label rekaman independen asal Yogyakarta yang beroperasi secara online di internet. Sebagai info tambahan, ini adalah website pertama di Indonesia yang menawarkan layanan semacam itu. Selain The Upstairs, hingga kini, mereka telah merilis 15 album EP dan LP dari band-band indie lokal, tentu saja secara online dan gratis.

"Misi kami adalah mempromosikan hasil karya talenta-talenta muda yang tidak punya banyak kesempatan, mengalami hambatan finansial untuk memproduksi dan mendisitribusikan karya mereka dalam format piringan hitam, CD, atau kaset. Tentunya, baik kami juga band/musisi sepakat untuk memproduksi sebuah karya yang didistribusikan secara gratis dalam format MP3 melalui jaringan internet," ungkap Wok The Rock, bos label Yes No Wave Music.

Rencananya album mini ini hanya akan beredar dalam format digital di internet dan tak akan dirilis dalam format CD atau kaset. Bagi para penggemar yang berniat untuk memiliki format fisiknya (CD/kaset) disediakan pula artwork sampul album dan lirik yang dapat diunduh lewat website tersebut.

READ MORE -

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS









The Changcuters merupakan sebuah grup musik asal Bandung, Indonesia. Grup musik yang dibentuk pada tahun 2005 ini beranggotakan Mohammad Tria Ramadhani alias Tria (vokal), Muhammad Iqbal atau Qibil (backing vocal & gitaris), Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (gitaris), Dipa Nandastra Hasibuan atau Dipa (bassis), dan Erick Nindyoastomo alias Erick (drummer). Album pertamanya adalah Mencoba Sukses (2006) dan diikuti album kedua (repackaged) Mencoba Sukses Kembali dirilis pada tahun 2008. Band ini umumnya bergenre rock.

Berdirinya band ini diprakarsai oleh Dipa, Tria dan Qibil yang teman sekampus. Mereka pun mengajak Alda dan Erik, yang juga teman Qibil main band saat SMU. Nama The Changcuters bukan bermakna jorok atau berasal dari Bahasa Sunda yang berarti pakaian dalam pria. Tapi berasal dari nama seorang sahabat, Cahaya, yang popular di mata mereka lantaran lucu.

Nama The Changcuters mulai dikenal sejak membintangi iklan ‘’Flexi’’ dengan jargon ‘’beuu’’. Sebelum itu, mereka telah merilis album pertama di bulan Agustus 2006 berjudul Mencoba Sukses. Album tersebut lahir dengan bantuan Uki Peterpan, termasuk dalam proses membuat master, proses duplicating kaset dan CD, jadwal studio rekaman dan biaya lainnya. Sayang album ini kurang sukses di pasaran. Lewat bantuan Uki pula The Changcuters bisa menembus Sony BMG. Setelah bergabung dengan Sony BMG, album kedua pun dirilis tahun 2008. Pada tahun yang sama, The Changcuters juga membintangi film berjudul The Tarix Jabrix. Tak hanya membintangi, beberapa soundtrack dalam film ini menggunakan lagu yang ada dalam album kedua mereka.


The Changcuters merupakan sebuah grup musik asal Bandung, Indonesia. Grup musik yang dibentuk pada tahun 2005 ini beranggotakan Mohammad Tria Ramadhani alias Tria (vokal), Muhammad Iqbal atau Qibil (backing vocal & gitaris), Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (gitaris), Dipa Nandastra Hasibuan atau Dipa (bassis), dan Erick Nindyoastomo alias Erick (drummer). Album pertamanya adalah Mencoba Sukses (2006) dan diikuti album kedua (repackaged) Mencoba Sukses Kembali dirilis pada tahun 2008. Band ini umumnya bergenre rock.

Berdirinya band ini diprakarsai oleh Dipa, Tria dan Qibil yang teman sekampus. Mereka pun mengajak Alda dan Erik, yang juga teman Qibil main band saat SMU. Nama The Changcuters bukan bermakna jorok atau berasal dari Bahasa Sunda yang berarti pakaian dalam pria. Tapi berasal dari nama seorang sahabat, Cahaya, yang popular di mata mereka lantaran lucu.

Nama The Changcuters mulai dikenal sejak membintangi iklan ‘’Flexi’’ dengan jargon ‘’beuu’’. Sebelum itu, mereka telah merilis album pertama di bulan Agustus 2006 berjudul Mencoba Sukses. Album tersebut lahir dengan bantuan Uki Peterpan, termasuk dalam proses membuat master, proses duplicating kaset dan CD, jadwal studio rekaman dan biaya lainnya. Sayang album ini kurang sukses di pasaran. Lewat bantuan Uki pula The Changcuters bisa menembus Sony BMG. Setelah bergabung dengan Sony BMG, album kedua pun dirilis tahun 2008. Pada tahun yang sama, The Changcuters juga membintangi film berjudul The Tarix Jabrix. Tak hanya membintangi, beberapa soundtrack dalam film ini menggunakan lagu yang ada dalam album kedua mereka.

READ MORE -

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Followers